Kabar1.net , SURABAYA - Ciri pemuda sejati, ia harus memiliki visi besar dalam
hidup. Hal inilah kemudian yang menjadi motor gerakannya, sehingga
hidupnya penuh semangat, pantang loyo untuk memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi umat.
Demikian
tegas, Sekretaris Jendral DPW Hidayatullah Jawa Timur, Mochamad
Chofadh, di hadapan peserta rapat kerja (Raker) Syabab Hidayatullah Jawa
Timur di Aula Rahmat Rahman, Surabaya (Kamis, 25-05-2017).
“Jangan mengaku syabab(pemuda), kalau tidak memiliki visi besar, meluap, bergejolak,” sengatnya.
Syabab
itu, sambungnya, menjadi solusi terbaik untuk kesejahteraan umat.
Sejarah dunia telah mencatat, bahwa di tangan pemuda lah perubahan demi
perubahan itu terjadi. Tak terkecuali dalam dunia Islam.
Kita
mengenal Rasulullah, Az-Zubair bin Al-‘Awwam, Bilal bin Rabah, ‘Alī bin
Abī Thālib, mereka adalah pahlawan-pahlawan muda bersejarah.
“Mereka semua para pemuda, semangatnya harus kita contoh untuk solusi berorganisasi,” terangnya.
Maka,visi
besar Hidayatullah adalah membangun peradaban islam, salah satunya tak
luput dari peran syabab hidayatullah jawa timur, harapnya.
Tiga Mainstream gerakan syabab jatim
Selain
itu, Ketua Syabab Hidayatullah Jawa Timur periode 2017-2019, Syahri
Sauma menegaskan, untuk mewujudkan peran pemuda, syabab jatim menggarap
dan menggerakkan tiga mainstream.
“Tiga
Mainstream itu; gerakan pemuda untuk nusantara, pemuda benteng Negara,
pemuda berdikari untuk NKRI,” papar Sauma, sapaan akrabnya.
Gerakan
pemuda nusantara itu, imbuhnya, gerakan bermaksud untuk mendapatkan
pemuda umum sebanyak-banyaknya untuk bergabung di Kepemudaan
Hidayatullah. Secara detail, gerakan ini gerak dakwah dan minat bakat
sebagai penanggung jawab pelaksana program ini.
“Dan ini adalah pekerjaan kita untuk mengandeng sahabat muda kita,” ujar penulis buku 'Kyai dan Prostitusi' ini.
Selanjutnya,
gerakan membentengi idiologi sesat dan radikal serta benteng secara
jasad yakni melatih diri untuk olah fisik melalui memanah, berenang dan
berkuda serta kepanduan. Pelaksana gerakan ini adalah ditangan
perkaderan dan komandan Syabab Jatim.
“Maksud
dari benteng adalah garis terakir pertahanan dari virus yang merusak
inteletual dan mental menangkis virus sipilis,” papar Sauma yang juga
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya.
Terakhir,
tambahnya, Pemuda berdikari untuk NKRI yakni gerakan program yang
bermaksud guna mewujudkan kemandirian ekonomi kepemudaan dan lembaga.
“Sebagaimana,
Tagline Syabab Jatim; bersama pemuda membangun bangsa,” ungkap Alumnus
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. */Andre Rahmat (Depart. Data,
Informasi & Hub Luar, Syabab Jatim)