» » » » Warga Caplok Tanah Pemda Anak Buah Bupati Neneng Cuek

Camat Tambun Selatan : Jaoharul Alam
BEKASI | Tanah milik pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, terletak di Jalan Aries, Perumahan Sinar Kompas Utama (SKU) RT 002 RW 001, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, dicalok dan dijadikan rumah oleh Harun, warga Desa Sumber Jaya.
Sementara Camat Tambun Selatan Jaoharul Alam dituding tak berdaya menghadapi kasus pencaplokan tanah milik pemerintah daerah Kabupaten Bekasi yang berasal dari fasos-fasum perumahan SKU itu.
Terbukti, meski warga Perumahan SKU itu ‘menggugat’ dengan menyurati Muspika Kecamatan Tambun Selatan, terkait bangunan rumah yang didirikan Harun di atas tanah fasos-fasum milik perumahan SKU, namun anak buah Bupati Neneng Hasanah Yasin itu, tak memedulikan gugatan warga. Camat Jaoharul Alam terkesan cuek terhadap persoalan ini.
“Harusnya, Camat Jaoharul Alam dapat bertindak tegas. Sehingga Pak Camat tidak dilecehkan oleh Harun yang seenak udelnya membangun rumah di atas tanah milik pemerintah daerah Kabupaten Bekasi,” sesal warga Perumahan SKU, Sabtu (27/8).
Bahkan, informasi yang berkembang, kata warga, Harun juga diduga akan menjual tanah yang di sebelahnya tanah kosong milik pemerintah daerah Kabupaten Bekasi itu ke orang Ambon. “Yang saya dengar, dia (Harun-red) mau menjual tanah fasos-fasum milik Perumahan SKU kepada orang Ambon,” ungkap warga.
Keterangan yang diperoleh mengungkapkan, Harun berani mau menjual tanah milik pemerintah daerah Kabupaten Bekasi itu, lantaran dibekingi salah satu oknum aparat Desa Mekarsari.
“Pantas saja si Harun berani mau menjual tanah fasos-fasum milik perumahan SKU itu, sebab oknum aparat desa itu hampir setiap hari nongkrong di rumah si Harun,” ketus warga di sana.
Warga meminta Camat Tambun Selatan Jaoharul Alam agar turun ke lokasi untuk melihat kondisi sebenarnya. “Pak Camat jangan hanya duduk di belakang meja saja, tapi harus turun ke bawah melihat keresahan warga perumahan SKU,” pinta mereka.
Seperti diberitakan, warga Perumahan SKU RT 002 RW 001, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, geram terhadap kawanan pemuda yang setiap hari berkumpul di rumah Harun.
Pasalnya, kawanan pemuda itu tidak mengenal waktu. Mereka berkumpul sejak pukul 07.00 WIB hingga malam hari. Bukan hanya para pemuda yang kumpul di sana, tetapi para pelajar SMP dan SMA turut berkumpul di rumah yang berdiri di atas tanah fasos-fasum milik perumahan SKU.
Harun, warga Desa Sumber Jaya

Dibongkar
Dampak berkumpulnya para pemuda serta anak-anak pelajar yang tak mengenal waktu itu, kenyamanan warga di sana menjadi terganggu. Mereka mendesak aparat pemerintah dan keamanan setempat segera bertindak dengan merazia kawanan pemuda serta anak-anak pelajar yang telah meresahkan warga itu.
“Kami minta Pak Camat dan aparat keamanan Tambun Selatan segera turun tangan untuk menindak tegas para pemuda serta anak-anak pelajar yang datang dari lingkungan lain. Sebab, keberadaan mereka sudah sangat meresahkan dan mengganggu keamanan, ketertiban, dan kenyamanan,” ungkapnya.
Warga mencurigai keberadaan para pemuda berkumpul di rumah Harun itu, ditengarai kerap adanya transaksi narkoba. “Untuk apa mereka kumpul dari pagi hingga larut malam, kadang sampai pagi, kalau bukan untuk transaksi barang-barang haram, yakni narkoba,” cetus salah seorang warga.
Dikatakan, saking kesalnya warga Perumahan SKU terhadap kawanan pemuda serta anak-anak pelajar itu, mereka terpaksa mengirim surat ke Camat Tambun Selatan. Dengan harapan pihak kecamatan dapat menertibkannya.
Surat keberatan warga yang dikirim pada 23 Juli 2016 serta ditembuskan kepada Kapolsek serta Danramil Tambun Selatan itu, ditandatangani sebanyak 20 warga RT 002 RW 001, Perumahan SKU.
Dalam surat yang diketahui Ketua RT 002 Johankhan, SH, Ketua RW 001 H Ujang Yatma, dan Kepala Desa Mekarsari Linda Eka Wati, SE itu, warga mendesak Muspika Kecamatan Tambun Selatan segera merazia kawanan pemuda itu.
“Kami sudah tidak nyaman lagi dengan kehadiran sekawanan pemuda serta anak-anak pelajar dari lingkungan lain yang setiap hari berkumpul di rumah itu sejak pagi hingga larur malam, bahkan sampai pagi,” keluh warga.
Selain meminta merazia kawanan pemuda, warga juga keberatan dengan adanya bangunan rumah yang berdiri di atas tanah fasos-fasum milik Perumahan SKU, yang dibangun oleh Harun.
Warga mendesak Camat Tambun Selatan segera membongkar bangunan rumah yang kini dijadikan warung dan tempat berkumpulnya para pemuda pengangguran serta anak-anak pelajar yang diduga bolos sekolah itu.
“Camat Tambun Selatan harus berani bertindak tegas dengan melakukan pembongkaran terhadap bangunan rumah yang kini dijadikan warung. Selain itu, para pemuda yang berkumpul di wilayah kami, agar diusir, karena keberadaan mereka sangat mengganggu keamanan, ketertiban, dan kenyamanan kami,” harap warga. (red)

REDAKSI Kabar1

Media Informasi Dan Bisnis.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post